Social media detox adalah suatu fase dimana seseorang memutuskan untuk membatasi seluruh kegiatan menggunakan media sosial. Sebenarnya, detoksifikasi media ini memberikan segudang manfaat.
Tidak dapat dipungkiri jika remaja milenial saat ini menghabiskan 75% waktunya dengan memainkan berbagai aplikasi menarik dalam Android mereka dalam kesehariannya. Berselancar di dunia maya memang hal yang mengasyikkan bagi seluruh pengguna Android, khususnya remaja.
Banyak waktu berharga yang terbuang percuma. Padahal mereka bisa mengisinya dengan hal-hal yang lebih bermanfaat.
4 Alasan Penting Menerapkan Social Media Detox Bagi Remaja
Era milenial menyuguhkan hal-hal yang berbau teknologi canggih. Remaja yang hidup di zaman milenial serasa tidak bisa jauh menjalani kehidupan mereka tanpa Android. Mereka telah menganggap ponsel adalah harta yang sangat berarti.
Namun, ada kalanya terlalu sibuk dengan dunia maya akan memberikan efek tidak baik. Seperti yang dirasakan oleh Juanda tetangga saya yang terlalu sibuk di dunia maya.
Berikut adalah Fakta-fakta yang umumnya ditemukan sebagai alasan penting segera menerapkan social media detox.
Mencegah Perilaku Kompetitif
Disadari atau tidak, media sosial bisa membuat penggunanya menjadi bersifat kompetitif. Hal ini terkait dengan fungsi utama jejaring media sosial yaitu sebagai magnet penarik perhatian pengguna lain mengikuti postingan.
Beragam komentar yang diberikan sesama pengikut dianggap sebagai tolak ukur kepopuleran remaja. Dari sinilah muncul jiwa bersaing untuk selalu lebih unggul dibandingkan orang lain. Misalnya, remaja tidak menyadari jika persaingan tersebut adalah jenis persaingan yang tidak sehat.
Tentu saja hal ini dapat menimbulkan kecemasan berlebih bahkan depresi. Adanya penerapan social media detox akan membantu memulihkan kesehatan mental mereka.
Mengembalikan Kepercayaan Diri
Media sosial kerap dijadikan sebagai ajang pamer foto penggunanya. Secara tidak langsung, hal tersebut menimbulkan rasa iri bagi mereka yang melihat postingan tersebut.
Bukan hanya iri, perilaku suka membanding-bandingkan pun juga akan menghinggapi pribadi mereka. Jika dibiarkan saja, maka bisa membawa kita pada keterpurukan. Perilaku pengendalian social media detox akan membantu menemukan jati diri Anda sebenarnya sehingga berpengaruh pada meningkatnya rasa percaya diri.
Mengembalikan Kualitas Waktu
Timbulnya jarak dalam suatu hubungan juga disebabkan karena Anda terlalu sibuk berpetualang di dunia maya. Kondisi demikian akan mengurangi quality time dalam berbagai hubungan, baik hubungan kerja, pertemanan, keluarga, dan hubungan lainnya.
Dampak media sosial amatlah besar. Dalam sekejap mata, ribuan bahkan jutaan orang mudah dijangkau dan mempengaruhi tingkah laku penggunanya. Berbagai suguhan menarik yang ada dalam dunia maya akan membuat Anda melupakan orang-orang di sekitar. Pesona media sosial seolah membuat Anda tidak ingin mengalihkan pandangan dari layar HP.
Meski dapat menjangkau sesama pengguna dalam waktu singkat, namun media sosial memiliki kekurangan yakni munculnya keterbatasan dalam berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Kesalahpahaman biasanya muncul karena keegoisan masing-masing penggunanya.
Tanpa memikirkan akibatnya, terkadang unggahan mereka di media sosial membawa pengaruh buruk, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Kesehatan Fisik Terganggu
Selain kerusakan mental, social media juga berperan mengancam kesehatan. Ini karena kebanyakan penggunanya merasa lebih asyik memanfaatkan media sosial pada malam hari. Mereka rela mengorbankan waktu istirahat yang semestinya.
Banyak pecinta ponsel, menyukai aktivitas memakai jaringan internet pada malam hari. Satu hal penting yang perlu Anda ketahui adalah media sosial akan membantu menjaga meningkatkan kadar emosional dan kognitif yang tumbuh lebih tinggi pada malam hari. Kurang tidur pada waktu malam otomatis mempengaruhi kesehatan Anda, misalnya meningkatkan risiko penyakit jantung.
Mulai sekarang, jangan biarkan diri Anda terlena dengan berbagai aktivitas jelajah media sosial. Sebelum jati diri baru benar-benar hilang, segera lakukan social media detox.